Pustakawan UNIMMA Bersiap Maju Lomba Nasional

Tahun ini, sebanyak 5 (lima) orang pustakawan PTMA akan berkompetisi di tingkat nasional setelah lolos seleksi tingkat provinsi. Salah satu yang akan maju kompetisi tersebut adalah pustakawan UNIMMA, Atin Istiarni, MIP. Yang akan mewakili provinsi Jawa Tengah. Atin terpilih sebagai juara 1 Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 12 September 2020 oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, Atin berhak untuk mengikuti seleksi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI. Selain jawa Tengah, Provinsi lain yang diwakili oleh pustakawan PTMA yaitu Provinsi Lampung dari UM Metro Lampung, Provinsi Bengkulu dari UM Bengkulu, Provinsi Kalimantan Barat dari UM Pontianak, dan Provinsi Sumatra Utara dari UMSU.  

Oleh karena itu, guna memberikan bekal kepada lima calon peserta Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik tahun 2020 tersebut maka, pada hari Rabu (16/9) diselenggarakan sharing session Menghadapi Kompetisi Pustakawan Berprestasi.  Selain lima orang pustakawan tersebut, kegiatan juga diikuti oleh pustakawan-pustakawan yang tergabung dalam Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (FPPTMA) sebanyak 30 orang. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Pengurus Pusat FPPTMA yang diketuai oleh Lasa HS (Kepala Perpustakaan UMY). Sharing Session bertujuan sebagai sarana bagi pustakawan PTMA yang akan mengikuti kompetisi pustakawan berprestasi guna mendapatkan pengetahuan dan lika-liku dalam kompetisi.

Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan tiga narasumber yaitu Lasa HS (Juri lomba Pustakawan Berprestasi DIY), Ida Fajar Priyanto, Ph.D (Juri Nasional Pustakawan Berprestasi), dan Arda Putri Winata, M.A. (Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional Tahun 2019). Lasa HS, membuka diskusi dengan memberikan beberapa ‘wejangan’ kepada para peserta agar ketika presentasi tidak menggunakan kata-kata yang akan mengurangi nilai seperti “Mungkin” dan “Aku”. Selain itu, Lasa HS berpesan bahwa mengikuti kompetisi jangan terbebani harus menjadi juara, lebih baik gunakan sebagai sarana untuk belajar berbicara, manajemen waktu, disiplin, menambah pengalaman, dan membangun jejaraing.

Ida Fajar Priyanto banyak memberikan tips-tips praktis dan peluang yang dapat dilakukan oleh FPPTMA untuk melakukan kaderisasi pustakawan unggul dari PTMA. Selain itu, beliau juga berpesan kepada para pustakawan yang ingin mengikuti kompetisi untuk memahami medan yang akan diikuti. Seperti diketahui, setidaknya ada tiga kompetisi pemilihan pustakawan berprestasi yang ada di Indonesia. Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, Pemilihan Pustakawan Terbaik yang diselenggarakan oleh DIKTI, dan Indonesian Academic Librarian Awards (IALA) yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Berbagai ajang kompetisi tersebut memiliki teknis dan sasaran yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu dipahami medannya. Menurut Ida, ajang kompetisi tersebut diselenggarakan sebagai sarana untuk memunculkan kreativitas para pustakawan di Indonesia juga sebagai pengenalan profesi pustakawan kepada masyarakat luas.

Arda Putri Winata, MA. juga banyak banyak berbagi tentang pengalamannya mengikuti lomba pemilihan pustakawan berprestasi. Arda telah mengikuti dua ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI dan FPPTI.  Dalam kesempatan tersebut, Arda menceritakan bahwa saat kompetisi peserta dilatih untuk disiplin karena kegiatan yang cukup padat, peserta harus banyak membaca dan memiliki banyak pengetahuan tentang berbagai tema karena peserta akan dituntut untuk membuat dan melakukan presentasi tentang suatu tema yang diberikan saat pelaksanaan. Arda berpesan untuk percaya diri dan jangan malu untuk menampilkan segala hal yang telah dilakukan dan prestasi yang diraih saat presentasi.

Acara dikemas secara santai agar diskusi dan komunikasi dua arah dapat terbangun. Melalui media zoom, acara dimulai pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 14.30 WIB. Acara dipandu oleh Atin Istiarni dari UNIMMA berlangsung lancar dan cair. Kedepan, diharapkan acara serupa dapat diselenggarakan sebagai gladi kotor untuk peserta yang tahun ini akan mengikuti seleksi nasional. Tahun ini seleksi nasional dilakukan secara daring yang tentu saja membutuhkan latihan agar kendala teknis dapat diminimalisir.